Analisis Bukti Transaksi Keuangan merupakan Kegiatan yang dilakukan pertama kali dalam suatu siklus akuntansi.
Setiap transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan akan memunculkan bukti transaksi, bukti transaksi tersebut harus dianalisis sebelum dilakukan pencatatan dalam jurnal umum atau jurnal khusus.
Transaksi Keuangan adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal atau wajar untuk dicatat.
Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen, sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor (bayar hutang).
Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah.
Akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan keuangan yang berfungsi sebagai dasar pencatatan akuntansi, Sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan dan pengeluaran keuangan.
Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut.
Jadi fungsi Analisis Bukti Transaksi Keuangan yaitu untuk mempermudah pencatatan dalam pengelompokan akun debet atau kredit.
Cara Analisis Bukti Transaksi Keuangan
Untuk dapat melakukan analisis bukti transaksi keuangan maka anda harus tahu bagaimana cara menganalisis suatu akun masuk debet atau kredit.
Pedoman dalam menganalisis debit dan kredit sebuah akun dalam akuntansi bisa anda lihat berikut ini:
Berdasarkan tabel di atas maka kita dapat mngetahui, apabila terjadi penambahan pada kelompok akun Harta maka posisinya adalah Debit, sedangkan apabila terjadi pengurangan pada kelompok Harta maka posisinya harus di kredit.
Misalnya : Terjadi Penerimaan pendapatan jasa atas pelayanan jasa yang telah diberikan ke konsumen sebesar Rp 1000.000.
Transaksi di atas mengakibatkan Kas bertambah sebesar 1000.000 karena telah dterima pendapatan jasa. Kas adalah salah satu bagian dari kelompok Harta sehingga Akun Kas harus ditempatkan pada posisi Debit dengan saldo Rp 1000.000.
Jika anda masih bingung tentang kelompok akun harta, Hutang, Modal, Pendapatan dan Beban, sebaiknya anda baca dulu materi tentang Penggolongan Kode Akun.
Cara Membaca Tabel analisis debit dan kredit sudah saya contohkan di atas, selanjutnya untuk kelompok utang bagaimana jika bertambah atau berkurang, modal bagaimana jika bertambah atau berkurang, pendapatan dan beban bagaimana jika bertambah atau berkurang pedomannya sama percis dengan yang ada di tabel.
O iya, tabel di atas kami digunakan untuk menganalisis bukti transaksi yang ada dalam perusahaan jasa, bagaimana jika diperusahaan dagang?
Untuk analisis diperusahaan dagang sebenarnya tidak berbeda, hanya saja ada tambahan untuk akun penjualan dan pembelian, selengkapnya bisa dilihat berikut ini.
Bentuk-bentuk Bukti Transaksi Keuangan
Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan, fungsi Bukti Transaksi adalah sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksi- transaksi antara lain : kuitansi, faktur dan bentuk-bentuk lain.
Kuitansi
Kuitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai
Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.
Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang
Kesimpulan
Bukti transaksi keuangan merupakan bukti adanya peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan keuangan yang berfungsi sebagai dasar pencatatan akuntansi, Bukti transaksi ini harus dianalisis untuk mempermudah pencatatan dalam pengelompokan akun debet atau kredit.
Setelah diadakan analisis yang tepat maka dilanjutkan dengan pencatatan ke dalam Jurnal Umum atau jurnal khusus. Demikian Pembahasan Analisis Bukti Transaksi, Mohon maaf jika ada kesalahan, silahkan baca artikel lainnya di Akuntansi Pendidik.