Cara Membuat Jurnal Khusus

Cara Membuat Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Posted on

Materi Akuntansi yang akan dipaparkan dalam artikel ini adalah Cara Membuat Jurnal Khusus perusahaan dagang.

Cara Membuat Jurnal Khusus

Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan sebagai tempat pencatatan transaksi keuangan berdasarkan kelompok transaksi yang sejenis.

Jurnal khusus dipilih perusahaan dagang dalam pencatatan transaksi keuangannya karena dengan jurnal khusus pencatatan yang dilakukan dapat lebih efektif ketika perusahaan tersebut dihadapkan pada jumlah transaksi keuangan yang banyak namun transaksi-transaksi tersebut masih sejenis.

Agar dapat menguasai cara membuat jurnal khusus yang tepat, sebaiknya anda ikuti pemaparan artikel ini dengan baik.

Pemaparan cara membuat jurnal khusus dalam artikel ini akan dimulai dengan penyajian ilustrasi transaksi-transaksi keuangan dan sejumlah data terkait dengan penyusunan jurnal khusus, kemudian akan dijelaskan pembahasan tentang cara membuat jurnal khusus berdasarkan ilustrasi soal.

Ilustrasi Soal Akuntansi Terkait Jurnal Khusus

Pada tanggal 1 September 2012, PT Gemilang jaya mempunyai data sebagai berikut:

Kas                                                   Rp 8.200.000

Piutang                                            Rp 2.600.000

Perlengkapan                                Rp   250.000

Persedian barang dagangan       Rp 7.500.000

Inventaris                                       Rp 9.000.000

Akumulasi penyusutan Inventaris  Rp (650.000) +

Total……………………………….                                             Rp 26.900.000

Utang                                               Rp 12.900.000

Modal Andi                                    Rp 14.000.000 +

Total …………………………………                                       Rp 26.900.000

Selama bulan september 2012, Terjadi transaksi keuangan sebagai berikut:

  • Tanggal 1/9 Dibeli barang dagangan dari Fa. Prima Jumlah faktur Rp 4.800.000 dengan syarat 3/10, n/30
  • Tanggal 2/9 Diterima pelunasan piutang dari toko Jaya Rp 4.100.000
  • Tanggal 3/9 Dibayar sisa utang yang lalu dari Fa Prima Rp 5.600.000 dengan mendapat potongan pembelian 2%
  • Tanggal 4/9 Dijual barang dagangan pada toko Jaya Rp 6.000.000 dengan syarat 2/10, n/30
  • Tanggal 5/9 Dibeli dari CV Sentosa Rp 5.500.000 dengan syarat 2/10, n/30
  • Tanggal 8/9 Dijual barang dagangan pada Toko Citra Rp 9.400.000 dengan syarat 2/15, n/30
  • Tanggal 9/9 Diterima pelunasan piutang dari toko adil Rp 3.500.000
  • Tanggal 10/9 Dkirim nota kredit Pada toko Citra Rp 4000.000, karena tidak sesuai pesanan.
  • Tanggal 12/9 Diterima pembayaran dari toko Jaya untuk penjualan tanggal 4/9 2012
  • Tanggal 13/9 Dibayar pada CV Sentosa pembelian tanggal 5/9 2012
  • Tanggal 15/9 Dijual tunai barang dagangan Rp 2000.000
  • Tanggal 16/9 Dibeli Tunai barang dagangan Rp 3.750.000
  • Tanggal 17/9 Dikembalikan barang yang terbeli karena rusak Rp 750.000 pada tanggal 16/9 2012
  • Tanggal 18/9 Dijual pada PT Apollo barang dagangan Rp 3.800.000 dengan syarat 2/10. n/30
  • Tanggal 19/9 Dibeli dari Fa Prima barang dagangan Rp 3.100.000 dengan syarat 3/10, n/30
  • Tanggal 20/9 Diterima kembali barang dagangan yang terjual tanggal 15/9 karena rusak Rp 300.000
  • Tanggal 22/9 Dijual barang dagangan pada toko Jaya Rp 3.300.000 dengan syarat 3/10, n/30
  • Tanggal 23/9 Dibeli dari CV Sentosa barang dagangan Rp 6.000.000 dengan Syarat 3/10, n/30
  • Tanggal 25/9 Dikembalikan barang yang dibeli tanggal 23/9 karena tidak sesuai dengan pesanan Rp 600.000
  • Tanggal 26/9 Dibayar utang pada PT Nusantara Rp 4.500.000 dan dibeli embali barang dagangan di PT nusantara Rp 1.800.000 dengan syarat 3/15, n/60
  • Tanggal 27/9 Dibeli tunai perlengkapan kantor Rp 12.000 dan perlengkapan toko Rp 25.000
  • Tanggal 28/9 Dibayar pembelian tanggl 26/9 dari PT Nusantara
  • Tanggal 29/9 Dijual barang dagangan pada PT Apollo Rp 6.700.000 dengan syarat 3/10, n/30
  • Tanggal 30/9 Dibeli Peralatan secara kredit Rp 250.000 Pada toko Pena
  • Tanggal 30/9 Dibayar biaya Operasional sebagai berikut:

             a. Gaji pegawai                      Rp 1.050.000

             b. Sewa Gudang                    Rp   500.000

             c. Listrik, air dan telepon    Rp Rp 50.000

Berdasarkan ilustrasi diatas sekarang cobalah untuk menyusun jurnal khusus yang diperlukan!

Setelah anda memahami data dan transaksi dalam ilustrasi di atas disarankan untuk berusaha terlebih dahulu untuk menyusun jurnal khusus yang diperlukan sesuai dengan kemampuan anda, Setelah selesai menyusun jurnal khusus tersebut, dipersilahkan bagi saudara untuk mencocokan jawaban anda dengan pembahasan berikut ini:

Pembahasan soal Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Ada 5 Jurnal Khusus yang harus dibuat berdasarkan soal ilustrasi di atas, kelima jurnal tersebut adalah Jurnal khusus penjualan, Jurnal Khusus Pembelian, Jurnal Khusus penerimaan kas, jurnal khusus pengeluaran Kas dan Jurnal Memorial. Selengkapnya silahkan ikut pembahasannya satu persatu berikut ini.

Cara Membuat Jurnal Khusus Penjualan

Transaksi yang dicatat dalam jurnal penjualan adalah transaksi penjualan barang dagangan secara kredit, dimana transaksi ini mengakibatkan saldo piutang dagang bertambah dan saldo penjualan bertambah.

Pencatatan yang dilakukan terhadap adanya penambahan piutang dagang adalah dengan mendebet piutang dagang, sedangkan pencatatan yang dilakukan terhadap adanya penambahan penjualan adalah mengkredit Penjualan.

Dengan demikian jurnal khusus penjualan disusun sebagai berikut:

jurnal khusus penjualan

Cara Membuat Jurnal Khusus Pembelian

Transaksi yang dicatat dalam Jurnal pembelian adalah Transaksi pembelian secara kredit baik pembelian barang dagangan maupun pembelian perlengkapan, peralatan dan sebagainya.

Saat terjadi Pembelian barang dagangan secara kredit maka terjadi penambahan saldo akun pembelian dan penambahan saldo akun utang dagang.

Pencatatan yang dilakukan akibat adanya penambahan pembelian adalah dengan mendebet akun pembelian senilai pembelian tersebut, sedangkan pencatatan akibat adanya penambahan utang dagang adalah dengan mengkredit akun utang dagang senilai utang yang terjadi akibat pembelian barang dagangan tersebut.

Saat terjadi pembelian selain barang dagangan secara kredit, misalnya pembelian perlengkapan atau peralatan maka akan terjadi penambahan akun perlengkapan atau peralatan dan penambahan akun utang dagang.

Pencatatan yang dilakukan akibat adanya penambahan perlengkapan atau peralatan adalah dengan mendebet akun tersebut ,sedangkan pencatatan akibat adanya penambahan utang dagang adalah dengan mengkredit akun utang dagang senilai utang yang terjadi akibat pembelian perlengkapan atau peralatan tersebut.

Dengan demikian penyusunan jurnal khusus pembelian berdasarkan ilustrasi di atas adalah sebagai berikut:

jurnal khusus pembelian

Cara Membuat Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Transaksi yang dicatat dalam jurnal Penerimaan kas adalah transaksi penjualan tunai, transaksi pelunasan piutang,transaksi pengembalian barang yang telah dibeli secara tunai (retur pembelian) dan transaksi pendapatan lain-lain yang masuk dalam kolom serba-serbi.

Saat terjadi transaksi penjualan barang dagangan secara tunai maka terjadi penambahan saldo kas dan penambahan saldo penjualan, pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan.

Saat terjadi transaksi Pelunasan piutang maka terjadi penambahan saldo kas dan pengurangan saldo piutang, pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun kas dan mengkredit akun piutang, atau jika terdapat potongan penjualan maka dicatat dengan mendebet akun kas dan akun potongan penjualan serta mengkredit akun Piutang dagang.

Saat terjadi pengembalian barang dagangan yang telah dibeli secara tunai maka terjadi penambahan kas dan pengurangan barang dagangan yang telah dibeli karena adanya retur, Pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun kas dan mengkredit akun retur pembelian senilai barang yang dikembalikan. Dengan demikian penyusunan jurnal khusus penerimaan kas berdasarkan ilustrasi diatas adalah sebagai berikut (klik gambar untuk memperjelas tampilan)

jurnal khusus penerimaan Kas

Cara Membuat Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Transaksi yang dicatat dalam jurnal Pengeluaran kas adalah transaksi pembelian tunai, transaksi pembayaran utang,transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara tunai (retur penjualan) dan transaksi pembayaran biaya lain-lain yang masuk dalam kolom serba-serbi.

Saat terjadi transaksi pembelian barang dagangan secara tunai maka terjadi penambahan saldo pembelian dan pengurangan saldo kas, pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas.

Saat terjadi transaksi Pembayaran utang maka terjadi pengurangan saldo utang dagang dan pengurangan saldo kas, pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun utang dagang dan mengkredit akun kas, atau jika terdapat potongan pembelian maka dicatat dengan mendebet akun utang dagang dan mengkredit akun kas dan akun potongan pembelian.

Saat terjadi penerimaan barang dagangan yang telah terjual secara tunai maka terjadi pengurangan kas dan pengurangan barang dagangan yang telah terjual karena adanya retur, Pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun retur penjualan dan mengkredit akun kas senilai barang yang diterima kembali.

Saat terjadi transaksi pembayaran biaya-biaya yang terjadi maka terdapat penambahan akun biaya yang masuk dalam kolom serba-serbi dan pengurangan akun kas, pencatatan yang dilakukan adalah mendebet  akun biaya-biaya yang terjadi dan mengkredit akun kas.

Dengan demikian penyusunan jurnal khusus pengeluaran kas berdasarkan ilustrasi diatas adalah sebagai berikut (klik gambar untuk memperjelas tampilan):

jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Cara Membuat Jurnal Khusus Memorial (Jurnal Umum)

Transaksi yang dicatat dalam jurnal umum adalah segala transaksi keuangan yang tidak dapat dicatat atau digolongkan dalam jurnal khusus baik jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas maupun jurnal pengeluaran kas.

Contoh transaksi yang dicatat dalam jurnal umum adalah transaksi pengembalian barang dimana saat pembelian barang tersebut dilakukan secara kredit (Retur pembelian), transaksi penerimaan kemabali barang yang telah terjual, dimana saat penjualan barang tersebut dilakukan secara kredit (Retur penjualan), Penjualan barang selain barang dagangan yang dilakukan secara kredit.

Saat terjadi retur Penjualan (saat menjual dilkukan secara kredit) maka terjadi Pengurangan Piutang dagang sehingga Piutang dagang dicatat diposisi Kredit, sebaliknya retur penjualan dicatat diposisi debet karena terjadi pengurangan barang dagangan akibat retur tersebut.

Dengan demikian pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan ilustrasi di atas adalah sebagai berikut:

Jurnal Memorial

Setelah memahami Cara Membuat Jurnal Khusus, maka disarankan kepada anda untuk memahami postingan selanjutnya tentang Penyusunan rekapitulasi Jurnal Khusus, bagi anda yang ingin memahami proses Rekapitulasi dapat membacanya.

Demikianlah pembahasan Cara Membuat Jurnal Khusus dalam situs akuntansi pendidik, semoga uraian ini dapat meningkatkan pemahaman saudara tentang penyusunan jurnal khusus perusahaan dagang.

Gravatar Image
Seorang Pendidik dibidang Ilmu Akuntansi. Lewat website ini saya publikasikan berbagai materi akuntansi untuk anda yang sedang belajar akuntansi. Lihat Profile Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *