Dalam postingan sebelumnya kita telah membahas tentang metode dalam pengumpulan biaya produksi, baik itu process cost method maupun job order cost method. Sekarang dalam pembahasan postingan ini akan dibahas mengenai metode penentuan biaya produksi, yaitu metode full costing dan metode variable costing.
Metode penentuan Biaya produksi (harga pokok produksi) diartikan sebagai suatu cara dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi (harga pokok produksi/ HPP).
Dalam proses memperhitungkan segala unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi tersebut terdapat 2 pendekatan yaitu; full costing dan variable costing.
Apa itu full costing? Dan apapula variable costing? Selengkapnya tentang definisi kedua metode tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
2 Metode Penentuan Biaya Produksi
Ada 2 buah metode penentuan biaya produksi yang wajib diketahui bagi anda yang ingin mahir akuntansi biaya, yaitu metode full costing dan metode variable costing. Penjelasan kedua metode tersebut silahkan simak berikut ini.
Metode Full Costing
Metode full costing dalam akuntansi biaya diartikan sebagai metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan segala unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari BBB (biaya bahan baku), BTKL (biaya tenaga kerja langsung), dan BOP (biaya overhead pabrik), baik itu yang berperilaku variabel maupun yang berperilaku tetap.
Jadi, Biaya produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:
Biaya bahan Baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya Overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx +
Biaya produksi ………………………………… Rp XXX
Biaya produk yang dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing terdiri dari unsur biaya produksi (yaitu biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum).
Metode Variable Costing
Variable costing merupakan mentode dalam penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel saja ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik variabel (BOP).
Jadi kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:
Biaya bahan Baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya Overhead pabrik variabel xxx +
Biaya Produksi ……………………………………. Rp XXX
Biaya produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur produksi variabel (yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap.
Demikianlah pembahasan tentang metode dalam penentuan biaya produksi baik metode full costing maupun metode variable costing. Setelah memahami artikel ini silahkan anda memahami artikel tentang deskripsi harga pokok produksi. Semoga anda dapat mengerti dengan baik tentang pendekatan penentuan biaya produksi, baik full costing maupun variable costing.